Surah Al-Fatihah
1.Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3.Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4.Yang menguasai hari Pembalasan.
5.Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
6.Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7.(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Fadhilah dan Khasiat Surah Al-Fatihah
Surah al-Fâtihah mempunyai keutamaan-keutamaan yang sangat banyak. Kedudukan surah ini sama dengan dua pertiga al-Quran (20 juz al-Quran atau 76 surah). Ini merujuk sabda Nabi Muhammad saw. yang menyatakan:
فَاتِحَةُ اْلكِـتَابِ تَعْدِلُ بِثُلُثِى اْلقُرْانِ (رواه عبد الله بن احمد)
Pembuka al-Kitâb [surah al-Fâtihah] itu menyamai dua pertiga al-Quran (HR. Abdullah b. Ahmad).
Tingginya kedudukan surah al-Fâtihah, karena ia diturunkan langsung dari `Arasy Allah. Dari Ja`far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya sampai kepada Nabi SAW., beliau bersabda, “Ketika Allah SWT. bermaksud menurunkan al-Fâtihah, ayat Kursi [QS. al-Baqarah [2]: 163], Syahidallâhu [QS. Ali `Imrân [3]: 18], Qul lillâhumma malik al-mulk [QS. Ali `Imrân [3]: 26], semua ayat itu bergantung di Arasy Tuhan. Tidak ada penghalang di antaranya dengan Allah. Semua ayat itu berkata, ‘Tuhanku, Engkau turunkan kami ke kampung yang penuh dosa, kepada orang yang menentangmu, padahal kami bergantung pada kebersihan dan kesucian-Mu.’ Allah SWT. berfirman, ‘Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, jika seorang hamba membaca kalian sesudah Shalatnya, Aku akan tempat dia di wisma kesucian [sorga], Aku akan perhatikan dia dengan mata-Ku yang terpelihara setiap hari tujuhpuluh kali pandangan. Aku akan penuhi setiap hari tujuhpuluh keperluannya, paling sedikit di antaranya adalah ampunanku. Aku lindungi ia dari semua musuh. Aku akan membelanya. Tidak ada yang mencegahnya masuk surga, kecuali kematian."
Di bagian lain, Nabi SAW. juga menerangkan bahwa surah al-Fâtihah hanya diberikan kepada beliau dan umat beliau (umat Islam). Diriwayatkan dari Hasan bin Ali, “Pada suatu hari, serombongan orang Yahudi menemui Nabi SAW. Di antara pertanyaan mereka, ‘Kabarkan kepada kami tujuh hal yang Allah berikan kepadamu dan tidak diberikan kepada nabi yang lain; Allah berikan kepada umatmu, tidak kepada umat yang lain?’ Nabi SAW. bersabda, “Allah memberikan kepadaku surah al-Fâtihah, azan, jemaah di mesjid, hari Jumat, menjaharkan tiga Shalat, keringanan bagi umatmu dalam keadaan sakit, safar, Shalat jenazah, dan syafaat bagi pelaku dosa besar di antara umatku."
Al-Hakim mengatakan bahwa surah ini mempunyai seribu khasiat lahir dan batin. Di antara khasiatnya, barangsiapa mendawamkan atau melazimkan membaca surah al-Fâtihah dengan basmalah sesudah Shalat subuh sebanyak empat puluh [40] kali, maka jika ia tidak mempunyai posisi, ia akan memperolehnya; jika miskin, Allah akan mencukupkannya; jika berutang, Allah akan membayarkan utangnya; jika lemah, Allah akan menguatkannya; jika terpinggirkan, Allah akan memuliakannya di antara manusia dengan kemuliaan yang tidak pernah ia bayangkan. Ia akan dicintai di alam tinggi dan alam rendah. Pembicaraannya akan didengarkan. Perbuatannya akan diterima. Ia akan ditakuti musuhnya dan dicintai pencintanya. Ia selalu berada dalam perlindungan Allah SWT, selama ia mendawamkan [membaca terus-menerus].
Diamalkan Sesudah Shalat Maghrib
Syekh Muhyiddîn ibn `Arabî—semoga Allah mensucikan batinnya dan memasukkan ke sorga-Nya—berkata, “Barangsiapa yang mempunyai hajat, bacalah surah al-Fâtihah empat puluh [40] kali sesudah Shalat Maghrib, setelah menyelesaikan fardu dan sunatnya. Ia tidak boleh berdiri dari tempat duduknya sebelum menyelesaikan surah al-Fâtihah. Sesudahnya, bermohonlah kepada Allah SWT. Kemudian bacalah doa ini setelah selesai dari bacaan surah al-Fâtihah (kami sudah mencobanya dan mendapatkan manfaatnya):
اِلهِى، عِلْمُكَ كَافٍ عَنِ السُّؤَالِ اِكْفِنِى بِحَقِّ اْلفَاتِحَةِ سُـؤَلاً وَكَرَامُكَ كَافٍ عَنِ اْلمَـقَالِ، اَكْرِمْنِى بِحَقِّ اْلفَاتِحَةِ مَـقَالاً وَحَصِّلْ مَافِى ضَمِيْرِيْ
Ilâhî, `ilmuka kâfin `anissu’âli ikfinî bihaqqil-fâtihati su’âlan. Wakaramuka kâfin `anil-maqâli, akrimnî bihaqil-fatihâti maqâlan wa hashshil mâ fî dhamîrî.
Tuhanku, ilmu-Mu mencukupi untuk semua permohonan, cukupkanlah permohonanku demi hak surah al-Fâtihah. Kemurahan-Mu mencukupi segala pembicaraan. Anugerahkanlah kepadaku pembicaraan demi hak surah al-Fâtihah dan wujudkanlah apa yang terbetik atau terbersit dalam batinku.
.jpg)